Saat Blockstream menguji coba Lightning Network pada toko online miliknya, media mainstream di dunia mulai mengulas tentang Lightning Network dan fitur-fitur yang di dalamnya. Lightning Network didesain oleh 2 orang yakni Joseph Poon dan Thaddeus Dryja. Dokumentasi atas teori dan cara kerja Lightning Network dapat dibaca di sini. Lightning Network digembar-gemborkan akan dapat mengatasi problem skalabilitas Bitcoin yang telah lama melanda. Namun, bagaimana caranya?
Bahan Dasar
Lightning Network sebenarnya tidak benar-benar baru. Teknik yang digunakan menggabungkan metode-metode yang telah ada, di antaranya timelock dan hashlock. Timelock merupakan fitur di mana dana bitcoin dibekukan hingga waktu tertentu di masa mendatang, sementara hashlock merupakan fitur di mana untuk dapat mencairkan dana bitcoin diperlukan “kata kunci” yang sesuai dengan nilai hash yang telah ditentukan sebelumnya. Kedua fitur ini dapat ditemukan dalam daftar opcode Bitcoin yang digunakan untuk menyusun script P2SH (Pay-to-script-hash) Bitcoin. P2SH sendiri merupakan metode pembayaran yang tidak biasa digunakan oleh pengguna bitcoin dalam transaksi pada umumnya karena memerlukan kustomisasi skrip.
Hashlock dan timelock bukan kali ini saja dikombinasikan. Solusi yang dikembangkan oleh Gregory Maxwell bernama Coinswap lebih dulu memperkenalkan metode serupa, namun dilakukan di dalam sistem (onchain) untuk meningkatkan konfidensial para pelaku pembayaran tanpa melalui pihak otoritas. Selain itu terdapat pula konsep Atomic Cross Chain Trading (ACCT) yang juga menggunakan kedua komponen ini.
Cara Kerja
Lightning Network sebenarnya dapat dilihat sebagai rebranding dari microtransaction yang diletakkan di luar sistem (offchain). Lightning Network menggunakan piranti tambahan di luar blockchain Bitcoin (atau mata uang kripto lainnya) untuk menciptakan kanal-kanal pembayaran mikro yang menjadi perantara antara pihak pengirim dan pihak penerima.
Gambar di atas menunjukkan pihak perantara Bob dan Carol yang menjadi penghubung pembayaran dari Alice kepada Dave. Cara kerjanya adalah sebagai berikut. Pertama, Alice mengirim dana kepada Bob dan menguncinya selama beberapa hari ke depan (misalnya 3 hari), sehingga Alice tidak dapat mengklaim dana miliknya sebelum 3 hari berakhir. Bob tidak dapat mengklaim dana tersebut tanpa persetujuan Alice. Kemudian, saat Alice ingin melakukan pembayaran kepada Dave, ternyata Dave tidak bergabung ke dalam kanal milik Bob, melainkan kanal milik Carol. Jadilah Bob menciptakan sebuah kanal baru dengan Carol untuk mengurus pembayaran dari Alice kepada Dave.
Selanjutnya, Alice membuat sebuah nilai hash dari sebuah kata kunci rahasia dan mengirimkan transaksinya kepada Bob. Bob tidak dapat mengklaim dana tanpa mengetahui kata kunci yang hanya Alice yang tahu. Setelah kanal dari Alice dan Dave selesai terbentuk, Alice memberitahukan kata kunci rahasia tersebut kepada Dave (misalnya menggunakan pesan teks atau email). Dave dapat mengklaim dana bitcoin yang dikirim oleh Alice (melalui Bob dan Carol) dengan menggunakan kata kunci yang dikirim Alice tadi.
Setelah Dave mengklaim dana milik Carol (yang sebenarnya berasal dari Bob), maka Carol dapat mengetahui kata kunci yang dipegang Dave, karena Dave harus memberitahukan kata kunci tadi kepada Carol. Sementara itu Bob yang juga mengetahui kata kunci yang sama dapat mengklaim dana yang berasal dari Alice. Demikian, dana dari Alice telah terkirim kepada Dave, meskipun harus melalui Bob dan Carol.
Kecepatan
Tingkat kecepatan dari Lightning Network memang akan melebihi kecepatan konfirmasi yang ada pada jaringan Bitcoin yang menciptakan blok baru setiap 10 menit (dan untuk mendapatkan 6 konfirmasi, waktu tunggu hingga mencapai 1 jam atau lebih). Meskipun Segregated Witness telah diluncurkan, namun backlog transaksi masih saja terjadi karena jumlah transaksi yang semakin banyak. Dengan menggunakan Lightning Network, jumlah transaksi akan berkurang karena hanya transaksi final saja yang dikirim ke jaringan. Dampak terusan dari berkurangnya jumlah transaksi adalah menurunnya biaya transaksi yang harus dibayarkan oleh setiap orang.
Antara Klaim dan Kenyataan
Klaim peningkatan kecepatan dan penurunan biaya transaksi ini tidak serta merta membuat Lightning Network menjadi Altcoin killer. Faktanya, ada beberapa prasyarat yang diperlukan agar klaim tersebut bisa terjadi, yakni:
- Teknologi Lightning Network digunakan mayoritas pengguna Bitcoin sehingga jumlah transaksi dalam jaringan utama menurun drastis.
- Tingkat kompleksitas jaringan Lightning Network rendah.
Mengingat bahwa akan terbentuk ratusan atau bahkan ribuan kanal pembayaran, maka jalur transaksi antara 1 orang dengan orang lain akan menentukan lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah transaksi. Semakin panjang jalur (path) yang diperlukan, maka semakin tinggi pula kompleksitas transaksi dan biaya meningkat. Perlu diketahui bahwa setiap kanal akan menarik ongkos atas layanan yang mereka sediakan, dan dengan demikian semakin banyak kanal yang dilewati maka semakin tinggi pula biaya yang diperlukan.
Patut pula diketahui bahwa asumsi penurunan biaya transaksi akan terjadi jika dan hanya jika Lightning Network digunakan banyak orang sehingga menurunkan jumlah transaksi yang ada di dalam jaringan. Apabila Lightning Network tidak berhasil mendapatkan basis massa yang cukup, maka justru biaya transaksi akan meningkat (dari ongkos kanal dan biaya transaksi bitcoin). Setiap orang akan terikat pada satu (atau beberapa) kanal yang akan membekukan dana bitcoin hingga beberapa waktu ke depan, sehingga mau tidak mau orang akan terus bertransaksi dengan menggunakan kanal tersebut, dan ini akan menimbulkan adanya pihak perantara yang dominan, yang awalnya hendak disingkirkan dengan teknologi blockchain.
Jadi, patut disimak apakah Lightning Network memberikan rasa baru terhadap Bitcoin.
NB: detail hashlock, timelock, microtransaction dapat dibaca pada buku “Blockchain: Dari Bitcoin untuk Dunia“