. . .

Berita menggegerkan datang dari ETH kemarin (17 Juni 2016). Hacker menemukan celah pada DAO. Vitalik Buterin menjelaskan bahwa celah ini hanya terdapat spesifik pada DAO, sehingga sistem ETH sendiri masih aman. Celah ini ada pada “recursive calling” yang merupakan celah atas kesalahan pemrograman pada smart contract DAO. Celah ini menyebabkan token DAO ditransfer ke child DAO, dan sampai saat ini sang hacker berhasil memperoleh setidaknya 3 juta token DAO senilai 50 juta dolar ke alamat sang hacker. Serangan itu sendiri berlangsung 3-4 jam. Token DAO yang ada pada child DAO masih belum dapat ditransaksikan hingga 27 hari ke depan, sehingga aksi ini masih memungkinkan untuk digagalkan.

Menyusul eksploitasi celah DAO ini, harga ETH di pasaran langsung anjlok. Buterin menyerukan penundaan seluruh aktivitas perdagangan ETH dan DAO di pasaran sampai masalah ini diselesaikan. Komunitas ETH juga telah mengusulkan soft fork untuk menggagalkan transaksi sang hacker dan berusaha mengembalikan 3 juta token yang tercuri. Selain itu, pengembang ETH dan DAO masih terus mengusahakan serangan balik dengan meminta komunitas untuk membanjiri jaringan ETH dengan transaksi.

Kejadian ini menimbulkan kepanikan di pasaran, seperti yang dilaporkan oleh Finextra, di mana harga ETH melorot dari $21 menjadi $15. ETH sempat mengalami kenaikan tajam seiring dengan kenaikan harga BTC. Potensi pemanfaatan smart contract pada ETH membuat orang berminat berinvestasi pada cryptocurrency ini. DAO sendiri merupakan sebuah smart contract seperti sebuah venture capital, di mana dana yang terkumpul dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang diminati komunitas.

 

Sumber gambar: coindesk.com

4 thoughts on “Dihack, 3 Juta DAO Token Melayang”

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.