. . .

Harga Bitcoin dalam beberapa hari terakhir mengalami tekanan. Hal ini berbanding terbalik dengan koin lucu-lucuan Dogecoin yang meningkat tajam hingga 200 persen hanya dalam sehari.

Usut punya usut, penurunan harga Bitcoin turut disumbang oleh Turki.

Turki baru saja membuat kebijakan yang menentang aset kripto, utamanya Bitcoin. Larangan penggunaan aset kripto sebagai alat pembayaran akan mulai berlaku tanggal 30 April di negara tersebut. Aturan baru ini juga meliputi larangan bagi jasa pembayaran untuk memproses transaksi terkait aset kripto.

Padahal, sekarang ini, perkembangan penggunaan aset kripto di Turki sedang pesat. Semakin banyak orang berdagang aset kripto dan menerima pembayaran dalam bentuk aset kripto. Perkembangan ini selaras dengan tren global, di mana makin banyak orang bergabung dalam sistem keuangan alternatif ini.

Menurut bank sentral Turki yang mengendalikan sistem pembayaran Turki, aset kripto tidak teregulasi dengan baik, tidak memiliki mekanisme pemantauan dan juga tak ada lembaga pengendali mata uang. Selain itu, menurut mereka, aset kripto sangat berpotensi digunakan untuk aktivitas kriminal.

Kebijakan ini disinyalir dikeluarkan untuk melindungi sistem keuangan dalam negeri Turki. Memang, belakangan ini mata uang Lira Turki sedang melemah. Tambahan lagi, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan Turki juga menunjukkan titik terendah dalam sejarah.

Kebijakan Turki ini serupa dengan yang terjadi di India. India melarang keras penggunaan aset kripto. Bahkan, kepemilikan aset kripto akan mengakibatkan denda bagi pemiliknya.

2 thoughts on “Turki Sebabkan Harga Bitcoin Rontok?”

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.