Pusat perdagangan Bitcoin BitQuick pada hari Kamis, 17 Maret 2016, mengumumkan bahwa mereka akan menutup layanan mereka 2 hingga 4 minggu ke depan menyusul serangan cyber terhadap sistem mereka pada hari Senin, 14 Maret untuk kepentingan investigasi.
Salah satu staf BitQuick menjelaskan bahwa hacker berhasil membobol pertahanan mereka dan mendapatkan akses sistem mereka sebagai administrator. Staf BitQuick berhasil mendeteksi serangan beberapa menit kemudian dan mematikan server untuk mencegah kerugian lebih besar.
Tidak Ada Bitcoin Tercuri
Perusahaan tersebut tidak yakin informasi mana yang berhasil dicuri oleh hacker, namun mereka yakin bahwa tidak ada Bitcoin yang berhasil diambil oleh hacker, juga detail pribadi para pengguna tetap aman. Sehari setelah serangan tersebut, perusahaan telah mengirim email kepada seluruh penjual bahwa semua transaksi telah diproses, dan hanya 3% dari dana yang disimpan sebelum serangan belum dikirim.
Audit Keamanan
BitQuick akan memulai investigasi atas kejadian ini segera setelah serangan berhasil diatasi, dan sistem mereka akan kembali dibuka segera setelah seluruh kode selesai diaudit untuk memastikan keamanan sistem, demikian menurut petinggi BitQuick, Jad Mubaslat dan Chad Davis. Seluruh pekerjaan diperkirakan akan memakan waktu 2 hingga 4 minggu.
Target Serangan
Serangan terhadap BitQuick menjadi yang kesekian kalinya kejadian atas serangan terhadap platform perdagangan Bitcoin setelah serangan terhadap Cryptsy dan LoanBase. Hal ini dapat dimengerti sebab platform perdagangan ini memegang dana berbentuk Bitcoin dengan jumlah yang cukup besar. Bagi para penyerang, platform ini dapat dilihat sebagai lembaga perbankan online dengan tingkat keamanan yang jauh lebih rendah.
Sumber: Bitcoin Trading Platform Shuts Down for 2-4 Weeks Following Cyber-Attack
Sumber gambar: coindesk.com