Ada sebuah pesan mengejutkan yang dibagikan oleh akun Iran International. Bank Sentral Iran baru saja mengeluarkan aturan baru terkait perdagangan bitcoin dalam negeri. Intinya, semua bitcoin yang ditambang di luar negeri tak boleh diperdagangkan di negara tersebut.
Aturan ini dikeluarkan untuk menghentikan arus uang dari Iran ke luar negeri. Demikian menurut Fatemeh Fannizadeh, pengacara asal Swiss yang juga pengamat teknologi blockchain dan aset kripto.
Menurut Fatemeh, aset kripto saat ini telah teregulasi di Iran. Aturan tambahan ini menekankan keinginan Iran untuk mengekspor koin yang ditambang di dalam negeri. Secara eksplisit, aturan ini juga dipandang sebagai usaha untuk mendorong usaha penambangan bitcoin di negara tersebut.
Tak hanya itu, aturan ini juga bermanfaat untuk mencegah depresiasi mata uang lokal, Rial, dari kejatuhan nilai lebih jauh. Saat ini, mata uang Rial sedang tertekan atas mata uang internasonal dolar AS, dan bahkan sedang berada di titik terendah. Maka dari itu, Bank Sentral Iran aktif mengeluarkan aturan demi melindungi mata uang Rial dan ekonomi negara tersebut.
Dengan aturan ini juga, maka Bank Sentral Iran justru berharap banyak pada industri penambangan bitcoin di negara tersebut untuk berkontribusi terhadap neraca perdagangan Iran. Neraca perdagangan Iran sangat menderita selama pandemi berlangsung.
Status penambangan bitcoin dan mata uang kripto lainnya di Iran cukup unik. Para penambang mendapat akses listrik bersubsidi. Meskipun dalam kenyataannya, ada beberapa pemerintah lokal yang menerapkan aturan berbeda atas subsidi listrik tersebut kepada para penambang. Pemerintah Iran juga sedang berusaha mengontrol industri penambangan bitcoin. Kontrol ini dilakukan dengan memaksa pelaku industri mendaftarkan diri dan membayar bea impor.
Pemerintah Iran juga percaya bahwa bitcoin cs dapat menjadi jalan keluar untuk menghindari sanksi ekonomi internasional.
Meski demikian, kebijakan yang melarang bitcoin asing di negara tersebut bakal sulit diterapkan. Bitcoin merupakan aset digital yang tak mudah dilacak asal-muasalnya. Tak hanya itu, identitas pemilik bitcoin pun tak ada dalam informasi blockchain yang transparan.
Kebijakan Iran tentang bitcoin sangat bertolak belakang dengan Turki. Negara yang dipimpin Erdogan ini melarang aktivitas pembayaran dalam bentuk bitcoin.