Tim peneliti dari Universitas John Hopkins Amerika Serikat yang dipimpin oleh pakar kriptografi Matthew Green, telah melaporkan temuan celah enkripsi Apple yang dapat dieksploitasi untuk mengakses foto dan video terenkripsi yang dikirim melalui iMessage. Celah ini telah dideteksi keberadaan sejak tahun lalu setelah Green membaca panduan keamanan yang mendeskripsikan proses enkripsi Apple. Ia kemudian memberi peringatan kepada perusahaan Apple, tetapi beberapa bulan kemudian, celah tersebut masih ada. Green dan beberapa mahasiswanya mengembangkan sebuah pembuktian untuk mendemonstrasikan keberadaan celah tersebut.
Ian Miers, salah satu mahasiswa yang ikut dalam eksperimen tersebut, menyebutkan dalam akun Twitternya bahwa celah keamanan ini hanya berdampak pada iMessage. Sementara itu Apple telah mempersiapkan penambal untuk menangani celah tersebut. Apple sendiri menyatakan bahwa celah tersebut ada pada iOS versi 9 dan akan diperbaiki pada iOS versi 9.3 mendatang. Sementara itu, peneliti yang menemukan celah tersebut akan mempublikasikannya ke dalam sebuah tulisan setelah Apple meluncurkan aplikasi penambalnya.
Atas celah keamanan yang ditemukan tersebut, Green menekankan bahwa celah tersebut mungkin tidak dapat digunakan untuk mengakses data ponsel pelaku tragedi San Bernardino, yang kini menimbulkan perdebatan apakah Apple harus menyediakan pintu belakang bagi penegak hukum seperti FBI untuk mengakses informasi yang terenkripsi di dalam ponsel pelaku kejahatan. Sementara itu, Apple yang didukung oleh para raksasa teknologi seperti Facebook, Google, Microsoft, dan Yahoo, menolak untuk memberikan akses tersebut dengan beralasan bahwa celah tersebut dapat dimanfaatkan oleh para penjahat.
Sumber: Researchers Find Flaw in Apple Encryption
Sumber gambar: valuewalk.com