Informasi kartu kredit lebih dari sejuta orang dari seluruh dunia dapat dibeli dari sebuah situs di Internet tanpa harus mengunjungi dark web hanya dengan membayar 1,67 poundsterling.
Kriminal yang menjual informasi kartu kredit dan debit dari setidaknya 100 ribu orang Inggris ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar. Hanya dengan membayar 1,67 poundsterling, informasi perbankan lebih dari sejuta orang dapat dibeli dari website, demikian menurut website tersebut, yang bahkan memiliki informasi pribadi mulai dari penasihat senior Ratu Inggris hingga pengacara, bankir, doktor, dan profesi lainnya.
Dikutip dari The Times, situs yang beralamat di Bestvalid.cc menunjukkan bahwa situs ini telah beroperasi sejak bulan Juni tahun lalu, menunjukkan bahwa situs ini tidak terdeteksi oleh pihak berwajib. Hal ini juga menunjukkan bahwa pengguna kartu kredit terancam bahaya kejahatan online, yang bahkan telah merugikan ekonomi Inggris sebesar 27 miliar poundsterling per tahun. Keith Vaz, kepala komite dalam negeri Inggris, mengkhawatirkan bahwa situs ini dapat membiayai terorisme dan kriminalitas.
Memanfaatkan Bitcoin
Seorang reporter The Times mencoba membeli informasi curian dari situs ini yang dibayar menggunakan Bitcoin, mata uang yang hampir mustahil dilacak. Paket informasi yang dibeli termasuk di antaranya nomor kartu debit, kode keamanan, tanggal masa berlaku, hingga nomor ponsel dan kode pos. Sang korban yang bernama Laia Humbert-Vidan, seorang terapis dari London, merasa dirinya terancam dan mengungkapkan kekecewaannya bahwa polisi tidak mampu melindungi warganya dari kejahatan online.
Kejahatan online
Kejahatan online semakin marak di dunia, di mana informasi sensitif dapat dibeli dari dark web yang dapat diakses melalui peramban khusus. Beberapa bulan lalu, beberapa perusahaan Inggris seperti TalkTalk an Carphone Warehouse menjadi korban hacking dan hacker mencuri ratusan ribu informasi rahasia. Beberapa di antaranya telah dijual dalam pasar dark web. Berbeda dengan dark web, Bestvalid dapat diakses dari peramban biasa yang membuatnya lebih berbahaya.
Bank menolak
Perusahaan-perusahaan termasuk bank yang menjadi korban kejahatan online menolak memberikan laporan ketika terjadi pencurian online, sehingga pengguna tidak mengetahui bahwa dirinya berpotensi menjadi korban pencurian kartu kredit. Hal ini dilakukan karena mereka tidak ingin kehilangan kepercayaan konsumen yang dapat mengganggu bisnis mereka.
Sumber: Bank details of 100,000 Britons for sale on internet