Mata uang kripto (cryptocurrency) dewasa ini dapat pula dimasukkan ke dalam bidang ilmu kriptografi terapan (applied cryptography). Mata uang kripto tidak semata-mata mengandalkan teori kriptografi semata, melainkan juga mengkombinasikan perhitungan matematis dengan kalkulasi ekonomis. Di sinilah letak kesenangan mempelajari mata uang kripto, karena ekonomi dan uang merupakan topik bahasan yang tidak habis-habisnya diulas.
Ketika kita berbicara soal uang, maka yang terlintas dalam pikiran kita adalah tentang bagaimana uang berfungsi dalam perekonomian dan transaksi sehari-hari. Uang didefinisikan sebagai sebuah benda yang memiliki beberapa fungsi, di antaranya sebagai alat untuk menyimpan kekayaan masa yang sekarang untuk dapat dipergunakan di masa mendatang, atau pula sebagai alat untuk menyatakan satuan nilai dari benda lainnya yang tersedia di pasaran. Uang juga dipergunakan sebagai media perantara untuk bertukar barang atau jasa antara satu orang dengan lainnya.
Carl Menger dalam bukunya “On the Origin of Money” yang diterbitkan tahun 1892 memberikan gambaran yang amat jelas tentang bagaimana uang terbentuk oleh kepentingan pasar. Ketika kebutuhan manusia semakin kompleks, maka barter akan amat sulit dilakukan karena tidak semua orang dapat melakukan barter barang dan jasa pada saat yang sama. Sebagai contoh, ketika suatu hari seseorang menjual sebuah lukisan untuk ditukar dengan sebuah patung ukiran kayu jati, maka belum tentu hari itu ia dapat bertransaksi, mengingat bahwa amat sulit menemukan orang yang menjual patung ukiran kayu jati yang ia inginkan pada hari yang sama sang penjual membutuhkan lukisan agar barter dapat terjadi.
Adalah mudah bagi siapapun untuk melakukan pertukaran atas barang-barang yang memang mudah terjual, seperti beras, gandum, garam, atau barang-barang kebutuhan lainnya yang memiliki tingkat “saleableness” tinggi. Namun hal yang demikian tidak berlaku bagi barang-barang yang tidak umum seperti lukisan atau ukiran kayu seperti pada contoh di atas.
Dengan demikian, sebuah medium diperlukan untuk memfasilitasi para pelaku ekonomi ini untuk bertransaksi. Itulah uang. Semenjak uang diperkenalkan sebagai komponen penting dalam transaksi pasar, orang-orang sudah mengenal logam mulia sebagai uang yang berlaku secara umum.
Logam mulia seperti emas dan perak dipilih bukan tanpa alasan. Emas dianggap sebagai komponen yang langka namun dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah dunia. Selain itu, emas mudah diproses dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Tentu saja, logam memiliki karakteristik fisik yang tahan lama dan dapat dipecah menjadi satuan yang lebih kecil.
Seiring dengan munculnya pemerintahan yang berdaulat atas sebuah wilayah, maka dalam hal ini pemerintah bertugas untuk memastikan bahwa logam mulia tersebut memiliki kualitas sebagaimana yang dijanjikan, tanpa adanya peluang untuk dimanipulasi. Di saat inilah mulai muncul metode untuk memberikan kode/cap otentikasi pada logam mulia beserta standardisasi logam mulia yang dapat diterima secara umum.
Sumber gambar: https://medium.com/@DDhopn/the-only-security-in-this-world-is-a-reserve-of-knowledge-not-money-so-said-the-industrialist-69fef9011074