. . .

Beberapa waktu yang lalu saat proyek IGNIS diumumkan, Nxt menjadi topik menarik untuk dibahas di kalangan pegiat mata uang kripto. Saat itu, proyek IGNIS menjanjikan “airdrop” atau pembagian koin secara gratis kepada setiap pemilik Nxt. Airdrop yang dijanjikan sejumlah 50% dari jumlah Nxt yang dimiliki pada saat “snapshot” atau di waktu tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Harga Nxt di pasar lokal Bitcoin Indonesia maupun secara global naik drastis karena banyak diburu oleh mereka yang ingin kebagian IGNIS secara gratis. Lantas, apa sebenarnya Nxt, yang kini duduk di posisi 83 daftar valuasi mata uang kripto terbesar itu?

Nxt memiliki dokumentasi yang cukup baik melalui laman Nxt Wiki milik komunitas tersebut, termasuk whitepaper dan FAQ yang dapat diakses secara mudah. Nxt dibangun berdasarkan kode sumber milik Bitcoin yang ditulis ulang dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Pendiri Nxt yakni BCnext memiliki visi bahwa Nxt harus selangkah lebih maju ketimbang Bitcoin. Dan memang benar, di dalam Nxt dapat dijumpai fitur-fitur yang tidak ditemukan dalam platform dasar Bitcoin.

Tidak seperti dalam Bitcoin, pendekatan Nxt lebih serupa seperti perbankan online. Setiap pengguna memiliki akun Nxt yang dapat diakses dengan menggunakan password yang relatif lebih mudah diingat ketimbang kunci privat yang ada dalam Bitcoin. Namun tentu saja password tersebut harus dijaga dengan sangat baik dan tidak boleh ada orang yang mengetahui password tersebut, karena siapapun yang dapat menebak password akan dapat pula mengakses dana yang ada pada alamat yang terasosiasi dengannya. Oleh karena hal itu, sangat penting untuk menggunakan password yang kuat dan unik.

Nxt juga sangat berbeda dibandingkan Bitcoin dalam hal pengelolaan suplai uang. Nxt memiliki jumlah suplai sebanyak 1 miliar Nxt yang tidak dapat ditambang. Seluruh suplai Nxt telah didistribusikan kepada 73 orang investor awal dengan modal 21 BTC yang bertugas mendistribusikan Nxt lebih jauh melalui program marketing. Setelah 8 bulan berlalu, Nxt berhasil didistribusikan dan jumlah terbesar yang ada dalam sebuah akun hanya sebesar 5% dari total suplai.

Dalam hal perlindungan informasi transaksi, Nxt memilih metode forging ketimbang mining. Hal ini berarti bahwa sistem Nxt tidak menghabiskan sumber daya listri dan komputasi untuk mengamankan informasi di dalam blockchain Nxt. Proof-of-Stake (PoS) dipilih karena dianggap lebih efisien ketimbang Proof-of-Work (PoW) yang ada dalam sistem Bitcoin. PoS atau forging dalam Nxt dapat dilakukan oleh siapapun yang memiliki dana setidaknya sebesar 1000 Nxt. Dana tersebut harus “diendapkan” terlebih dahulu selama 1440 blok atau 24 jam sebelum dapat digunakan dalam forging. Nxt memproduksi blok baru setiap 1 menit (60 detik). PoS dalam Nxt cukup mirip dengan yang ada pada Peercoin, namun di dalam Nxt umur koin tidak menentukan kekuatan forging yang dilakukan seperti halnya pada Peercoin (harus menunggu setidaknya 90 hari). Oleh karena itu, siapapun dapat memulai upaya forging kapanpun diinginkan (syarat dan ketentuan berlaku).

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Nxt dimaksudkan untuk menjadi “Bitcoin generasi berikutnya”. Fitur-fitur yang disematkan di dalam Nxt dapat diakses dengan mudah, di antaranya penyisipan pesan ke dalam transaksi (baik terenkripsi maupun tidak terenkripsi) dengan ukuran maksimum 1000 byte, sistem voting, perdagangan aset, penciptaan aset virtual (mata uang atau token) baru, sistem alias (atau DNS seperti pada Namecoin), bahkan pasar digital yang sudah tersedia memampukan perdagangan e-commerce dilakukan di dalam platform Nxt.

Nxt dibangun dengan fitur antarmuka pengguna yang intuitif dan mudah digunakan. Bahkan tersedia laman demo bagi siapapun yang berminat mencoba Nxt tanpa instalasi. Untuk fitur demo, perlu diingat agar tidak memasukkan password asli yang digunakan dalam akun Nxt lainnya.

2 thoughts on “Memahami Mata Uang Kripto Nxt”

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.