. . .

Raksasa e-commerce asal China, Alibaba, dikabarkan telah menjalin kerjasama dengan perusahaan konsultan PwC untuk mengembangkan sebuah sistem berbasis blockchain untuk mengurangi potensi pemalsuan produk makanan yang dijual oleh e-commerce tersebut.

Proyek ini juga bekerjasama dengan Auspost, perusahaan pos terbesar milik pemerintah Australia, selain juga bergabungnya perusahaan makanan asal Australia seperti Blackmores. Proyek yang disebut sebagai Food Trust Framework ini akan melacak rantai distribusi makanan dari distributor kepada pelanggan. Pelacakan ini akan dapat dilakukan secara real time, sehingga meningkatkan keamanan dan jaminan kualitas akan produk makanan yang dibeli oleh pelanggan.

Tentu saja langkah Alibaba ini perlu disambut positif, menyusul beberapa kasus makanan palsu yang beredar di China, khususnya yang dijual melalui platform Alibaba, yang telah menyebabkan beberapa kasus kematian di berbagai tempat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.