IBM mengambil langkah nyata dalam pengembangan blockchain. Dalam konferensi InterConnect di Las Vegas, IBM memperkenalkan layanan baru blockchain dalam server cloud yang mereka kelola. Dalam hal ini mereka memanfaatkan blockchain untuk keperluan database terdistribusi. Blockchain yang ditawarkan oleh IBM ini memanfaatkan produk dari Hyperledger yakni Fabric. Hyperledger sendiri merupakan konsorsium perusahaan-perusahaan teknologi yang dipimpin oleh Linux Foundation yang bertujuan untuk mengeksplorasi teknologi blockchain lebih lanjut. Dengan kemampuan memproses 1000 transaksi perdetik, Fabric milik Hyperledger ini akan dapat diakses melalui berbagai API yang dikembangkan oleh IBM di bawah bendera Fabric Composer.
Tentu saja layanan blockchain milik IBM ini akan membawa angin segar bagi pengembangan blockchain di seluruh dunia. Saat ini teknologi blockchain sedang berada dalam tahap awal meskipun terus mengalami kemajuan signifikan, namun pada umumnya baru sebatas proof of concept atau prototype. Sementara blockchain dapat dipandang sebagai database yang tidak memiliki fitur delete dan hanya bisa dibaca dan ditambah record-nya, sehingga menawarkan sisi keamanan yang menarik bagi industri finansial, untuk memberikan fitur keamanan bagi transaksi keuangan milik para klien mereka.
Perusahaan konsultan Gartner telah merilis prediksi mereka bahwa bisnis blockchain akan terus berkembang hingga mencapai nilai bisnis sebesar $176 juta di tahun 2025.