Pemerintah Amerika Serikat telah secara resmi menuduh Rusia sebagai pihak di balik serangan cyber baru-baru ini yang menimpa situs kampanye Partai Demokrat di Amerika Serikat. Serangan ini terjadi dalam masa-masa kampanye pemilu yang akan menentukan siapa presiden Amerika Serikat 4 tahun ke depan. Serangan yang dimaksud telah terjadi selama beberapa bulan terakhir, yang disinyalir dimaksudkan untuk mengganggu aktivitas kampanye Hillary Clinton yang menjadi lawan Donald Trump dalam pemilu kali ini. Mereka menuduh hacker yang didukung pemerintah Rusia telah melakukan scanning dan probing atas sistem pemilu milik Amerika Serikat.
Pihak Kremlin telah membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa situs-situs mereka juga selalu mengalami serangan serupa hari demi hari. Meskipun hubungan kedua negara raksasa ini menghangat, namun belum diketahui apakah akan ada tindak lanjut nyata atas hal ini. Sebelum ini, kedua pemerintah telah bersitegang atas peperangan yang terjadi di Suriah, di mana pemerintah AS telah mengecam Rusia karena memberikan dukungan serangan udara yang salah sasaran ke instalasi sipil seperti rumah sakit.
Sumber gambar: carnegieendowment.org