Blockchain, teknologi yang mendasari sistem Bitcoin, telah lama diprediksi akan mengubah wajah masa depan teknologi informasi. Konsep buku besar terdistribusi ini akan menyederhanakan cara orang menyimpan data di masa depan. Kesederhanaan blockhain juga dibarengi oleh tingkat keamanan yang tinggi dan juga kemudahannya dalam berbagi informasi dalam sebuah basis data saja.
Berbagai usaha telah dimulai untuk mengeksplorasi potensi implementasi blockchain, di antaranya konsorsium R3 CEV yang terdiri atas berbagai perusahaan teknologi dan perusahaan finansial. Selain itu, Rusia juga telah memulai inisiasi untuk meneliti blockchain. Australia melalui lembaga penelitiannya CSIRO juga telah memulai proyek pengembangan blockchain dalam pemanfaatannya di dunia industri. Wall Street, pusat finansial dunia, juga tidak ketinggalan dalam pengembangan blockchain.
Kelebihan
Blockchain pada Bitcoin merupakan sebuah sistem yang terdesentralisasi. Hal ini berarti bahwa Bitcoin tidak dipengaruhi kebijakan pemerintah manapun yang mungkin saja membawa pengaruh buruk terhadap sistem. Bitcoin juga merupakan contoh atas keberhasilan sistem peer-to-peer tanpa adanya pusat pengendali yang mengontrol jalannya sistem. Bitcoin bisa saja menggantikan kartu kredit dan kartu debit di masa depan.
Kekurangan
Sistem desentralisasi dalam Bitcoin tidak hanya menghadirkan kelebihan, melainkan juga kekurangan. Transaksi yang terjadi di dalam sistem tidak dapat dibatalkan. Apabila terjadi kesalahan transaksi, maka dana yang dibayarkan sudah tidak dapat kembali kepada pengirim. Tidak ada cara untuk membatalkan transaksi yang telah dikonfirmasi ke dalam blockchain. Hal ini cukup berbeda dengan sistem sentralisasi seperti kartu kredit, di mana konsumen mendapatkan perlindungan atas kesalahan-kesalahan tersebut, dan bisa mendapatkan dana yang dibayarkan kembali. Pemanfaatan bitcoin dalam jasa remitansi juga akan mengalami kendala. Mereka yang menerima dana dalam bentuk bitcoin harus melakukan konversi ke dalam mata uang lokal melalui layanan exchange. Inilah salah satu yang menghambat implementasi bitcoin untuk menjadi perantara transaksi remitansi.
Potensi
Wall Street telah menginvestasikan $1 miliar dalam teknologi blockchain. Ujicoba implementasi teknologi ini di dalam Wall Street akan dilakukan pada tahun ini. Goldman Sach telah menyebut beberapa aplikasi praktis blockchain dalam berbagai industri seperti energi dan properti. Blockchain juga dapat membantu industri musik dalam menentukan royalti yang harus dibayarkan kepada pemilik hak cipta lagu dan artis, berdasarkan jumlah lagu yang diputar. Blockchain juga akan berperan dalam Internet of Things dengan fokus pada transaksi mikro. Blockchain juga dapat diimplementasikan dalam berbagai kegunaan lain yang belum disebutkan, yang mungkin akan muncul di masa depan.
Sumber gambar: bizjournals.com