. . .

Bitcoin Jadi Alternatif Masyarakat China Dalam Perdagangan Internasional

china-bitcoin

Kebijakan pengetatanĀ arusĀ dana oleh pemerintah China kini semakin terasa dampaknya. Masyarakat China dan perusahaan-perusahaan internasional semakin sulit melakukan pemayaran ke luar negeri. Sebagai contohnya, beberapa perusahaan Jepang yang beroperasi di China tidak dapat melakukan pembayaran utang, dividen, dan kompensasi kepada perusahaan induknya di Jepang beberapa hari lalu. Miliaran yen tidak dapat keluar dari China meskipun telah mendapatkan jaminan dari otoritas dan perbankan Jepang. Hal ini bisa berdampak pada kebangkrutan perusahaan-perusahaan tersebut.

Perbankan China juga kini tidak dapat menerbitkan surat utang kepada perusahaan asing, sehingga perusahaan asing kesulitan melakukan ekspor ke China oleh sebab kebijakan kontrol arus uang. Pemerintah China sendiri menghendaki rakyatnya menghabiskan uang mereka di dalam negeri ketimbang mengeluarkan uang ke luar negeri. Hal ini juga mendorong orang-orang kaya China mulai mengkonversi uang mereka ke dalam bentuk lain, seperti mata uang asing dan mata uang virtual seperti Bitcoin, maupun logam mulia.

Bitcoin jadi salah satu alternatif yang paling rasional, sebab dengan menggunakan Bitcoin, rakyat China dapat melepaskan diri dari kontrol arus uang yang ditetapkan pemerintah. Bitcoin juga bisa memberikan kebebasan finansial kepada mereka yang terus menerus dikekang oleh kebijakan pemerintah China. Meskipun pemerintah China berencana untuk menerbitkan mata uang virtual versi mereka sendiri, namun diyakini mata uang virtual tersebut tidak akan bebas dari kebijakan yang sama.

 

Sumber: Japanese Firms Hit by China’s Capital Control May Flock to Bitcoin

Sumber gambar: siliconangle.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.