Pemerintah Inggris sedang mempertimbangkan untuk memanfaatkan teknologi blockchain untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan pemerintahan. Blockchain yang digunakan di dalam mata uang virtual Bitcoin diperkirakan akan mampu membantu pengelolaan uang pajak seperti pada pemberian hibah dan dana talangan pendidikan. Hal ini disampaikan oleh menteri kabinet Matt Hancock di dalam sebuah even blockchain di London. Ia mengatakan bahwa blockchain dapat membantu peningkatan transparansi pengelolaan uang.
Hancock mengatakan bahwa pemerintah Inggris tidak ingin ketinggalan dalam teknologi baru ini, dan ingin turut serta mengembangkan teknologi selagi masih baru, sehingga tidak ketinggalan di masa depan. Pemerintah Inggris punya pengalaman buruk dalam hal penanganan sistem komputerisasi dalam pengelolaan paspor, sistem kredit pajak, dan layanan kesehatan di mana mereka harus membuang miliaran pundsterling atas kegagalan proyek tersebut.
Bank-bank sentral dan perbankan global sedang mencari cara supaya blockchain dapat dimanfaatkan untuk membantu proses bisnis mereka. Bank of England sempat mengatakan bahwa blockchain merupakan salah satu inovasi teknologi kunci. Namun demikian, Hancock menekankan bahwa meskipun blockchain menawarkan banyak hal, ia tidak akan menyelesaikan semua persoalan. Meskipun blockchain milik Bitcoin telah berusia 7 tahun, namun diyakini industri finansial akan mengadopsi teknologi serupa dalam 5 sampai 10 tahun ke depan.
Perbankan yang tertarik dengan blockchain telah berinvestasi dalam pengembangan teknologi tersebut sebab berharap bahwa di masa depan, blockchain dapat mengurangi biaya dan meningkatkan kecepatan operasi, termasuk juga meningkatkan transparansi proses bisnis. Hal ini disebabkan karena blockchain akan terdesentralisasi dan diverifikasi oleh jaringan komputer, dan dimanfaatkan untuk merekam informasi dan mengamankannya.
Sumber: UK Looking at Bitcoin Blockchain to Track Taxpayers Money
Sumber: cryptomechanics.com