
Bulan lalu, Departemen Luar Negeri AS meluncurkan “American Innovation Roadshow” bersama dengan negara-negara anggota ASEAN. Dalam acara peluncuran roadshow tersebut, 2 pidato yang disampaikan oleh pihak Deplu AS menyarankan pengembangan dan adopsi teknologi blockchain. Duta besar David H. Thorne merupakan salah satu yang sangat mendukung pengembangan teknologi blockhain, yang tercermin dalam pidato yang disampaikan pada acara tersebut. Thorne juga mendorong pemanfaatan blockchain yang lebih luas bagi peningkatan kemakmuran global melalui pidatonya pada tanggal 3 Maret di Jakarta dan 7 Maret di Vietnam. Menurut Thorne, blockchain dan distributed ledger akan membawa keuntungan fiskal dan transparansi bisnis bagi perusahaan rintisan dan juga bagi semua orang untuk mengurangi korupsi dan peningkatan efisiensi.
Harapkan Dukungan dari Gedung Putih
Tahun lalu, Ed Felten ditunjuk sebagai ketua divisi teknologi Gedung Putih. Felten sebelumnya dikenal sebagai direktur Center for Information Technologi Policy di Princeton University, juga dikenal sebagai peneliti Bitcoin. Felten sendiri pernah menyebut bahwa Bitcoin merupakan contoh pengelolaan terbuka, yang suatu saat mungkin pemerintah mungkin mencari cara untuk mempengaruhi Bitcoin. Meskipun hingga saat ini, Gedung Putih belum menyatakan sikapnya terhadap Bitcoin.
Posisi Bitcoin di Vietnam dan Indonesia
Pada bulan Januari lalu, Bitcoin Vietnam dan Coinify meluncurkan sistem pemrosesan pembayaran berbasis Bitcoin, meksipun kementerian industri dan perdagangan negara tersebut mengeluarkan peringatan kepada masyarakat akan risiko Bitcoin. Sementara Bank Indonesia juga mengeluarkan pernyataan yang serupa.
Sumber gambar: bloomberg.com