Raksasa teknologi IBM sedang menjajal berbagai kegunaan blockchain – teknologi di balik sistem Bitcoin – untuk sektor keuangan. Selain mengidentifikasikan blockchain sebagai metode yang hemat biaya dalam bertransaksi, IBM melihat blockchain sebagai alternatif untuk digunakan sebagai password sekali pakai di masa depan.
Solusi keamanan
Vaibhav Khandelwal, pemimpin Trusteer IBM, perusahaan software keamanan dari Israel yang diakuisisi IBM tahun 2013, mengatakan bahwa mereka berkomitmen dengan teknologi blockchain. Mereka merilis kode yang tersedia bagi platform Linux sebagai awal. Kemudian para pengguna yang bergerak dalam usaha kliring transaksi akan menjadi pengguna awalnya. Selain itu, mereka juga akan menggelar blockchain hackathon untuk meningkatkan kerjasama dengan komunitas pengembang aplikasi.
Blockchain
Blockchain sendiri merupakan sebuah ledger yang terdistribusi, terdiri atas seluruh transaksi dari awal hingga terbaru dalam urutan waktu. Transaksi-transaksi tersebut tidak dapat diduplikasi dan tidak perlu diotentifikasi oleh pihak otoritas tertentu, namun dilakukan oleh sistem terdistribusi yang disebut node.
Pada bulan Desember lalu, RBI menyatakan bahwa mereka tertarik menggunakan teknologi blockchain untuk melawan pemalsuan dalam pasar keuangan dan sistem pembayaran. Sementara itu, JP Morgan juga ikut mengembangkan purwarupa perangkat lunak dengan menggunakan blockchain dalam perdagangan valuta asing. Juga Singapore Deutsche Bank dan DBS saling bertransaksi menggunakan blockchain.
Menurut Khandelwal, dengan tren perbankan yang mengarah ke ranah mobile, permasalahan baru muncul. Sebab, terdapat banyak ancaman keamanan dalam teknologi mobile, misalnya Wi-Fi yang tidak aman dan juga malware yang terpasang di dalam ponsel yang mencuri password sekali pakai. Oleh karena itu untuk pembayaran peer-to-peer, blockchain dapat menjadi solusi.
Sumber: IBM promotes bitcoin tech for banks
Sumber gambar: securityintelligence.com