. . .

Pihak pengelola sekolah negeri Horry County di South Carolina Amerika Serikat telah setuju membayar uang sebesar $8.500 (sekitar 114 juta rupiah) kepada hacker yang menginfeksi server komputer sekolah itu dengan virus ransomware. Ransomware ini berhasil mengambil alih sistem komputer sekolah tersebut pada hari Senin, 8 Februari, dan kemudian menyebar ke 25 server lain yang menyimpan informasi bagi sekolah dasar Horry County. Seketika setelah informasi didapatkan, maka pengelola IT langsung mematikan semua server untuk menghambat penyebaran virus tersebut ke server-server lain, sehingga menggangu layanan online sekolah tersebut.

Ransum 20 BTC

Pegawai sekolah tersebut telah menyadari permintaan ransum sebesar 0,8 BTC untuk setiap komputer yang terinfeksi, dengan total 20 BTC. Ransomware tersebut diyakini menyusup ke jaringan lewat server lama yang tidak pernah diupdate. Penegak hukum lokal South Carolina dan FBI telah melakukan investigasi, namun sama seperti banyak kasus ransomware lain, mereka tidak dapat melakukan apapun.

Setelah menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencoba membuka enkripsi ransomware tersebut dan gagal, akhirnya pihak sekolah bersedia membayar ransum yang diminta. Koran lokal menyatakan bahwa sekolah tersebut kesulitan membayar dalam bentuk BTC karena harus dibuatkan dokumen legalnya. Saat ini, website sekolah tersebut sudah dapat diakses kembali, artinya pembayaran telah diterima dan sekolah menerima kunci dekripsi yang dapat digunakan untuk mengembalikan dokumen-dokumen mereka.

Kasus merebak

Kasus ini bukanlah yang pertama. Sebuah rumah sakit di Los Angeles harus membayar $17.000 untuk mengembalikan dokumen yang dienkripsi, juga beberapa kejadian lain seperti yang dialami oleh kantor firma hukum lokal di Jacksonville.

 

Sumber: US School Agrees to Pay $8,500 to Get Rid of Ransomware

Sumber gambar: ednet.co

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.