
Pada tanggal 5 Februari 2016, pengguna layanan Gyft mendapat informasi bahwa 2 penyedia layanan cloud yang digunakan Gyft menjadi target peretasan. Diketahui, sejak 5 Oktober sampai dengan 18 Desember, pihak tak dikenal berhasil mengakses informasi yang ada di dalamnya tanpa otorisasi. Perusahaan mengatakan bahwa tidak ada informasi kartu kredit yang dicuri, dan mereka sedang menindaklanjuti lebih lanjut dengan perbaikan keamanan sistem. Beruntung bagi pengguna Gyft yang menggunakan Bitcoin, mereka tidak perlu khawatir atas kejadian ini.
Gyft telah diretas
Perusahaan Gyft dirintis oleh Vinny Lingham dan Mark Levitt pada Januari 2012 yang menjual kartu gift yang dapat ditukar dengan menggunakan ponsel. Konsumen bisa membeli kartu itu untuk dibelanjakan pada banyak vendor seperti Starbucks, Best Buy, dan banyak lagi. Setelah kartu dibeli dengan menggunakan kartu kredit, PayPal, atau Bitcoin, maka kartu tersebut dapat disimpan pada ponsel untuk digunakan di kemudian hari. Perusahaan ini kondang di kalangan komunitas cryptocurrency karena menerima pembayaran dalam bentuk virtual currency, bahkan mendapatkan diskon khusus yang cukup menarik.
Mereka mengatakan bahwa mereka memiliki fitur keamanan yang baik selama bertahun-tahun, sampai kejadian peretasan tersebut. Konsumen telah diinformasikan melalui email dan diminta untuk memeriksa pembelian mereka sejak Oktober apakah terjadi permasalahan. Sebab peretas mungkin telah memperoleh informasi nama dan nomor kartu gift yang bisa digunakan untuk pembelian yang tidak sah.
Pengguna Bitcoin tetap aman
Meski terjadi peretasan pada Gyft, namun pengguna Bitcoin tidak khawatir. Bahkan banyak di antara mereka yang tidak mengacuhkan berita ini, sebab tidak ada informasi kartu kredit dan akun PayPal yang bisa dicuri oleh peretas. Hal ini merupakan salah satu keunggulan yang diterima oleh pengguna Bitcoin, sebab keamanan data mereka lebih terjamin, sesuatu yang bahkan perusahaan besar tidak dapat berikan.