Dalam sebuah pernyataannya, World Wide Web Consortium (W3C) menyatakan kesulitannya untuk menentukan standar bitcoin untuk keperluan pembayaran online. “Lebih mudah bagi bank untuk ikut dalam sebuah standardisasi metode pembayaran ketimbang komunitas bitcoin”, ujar Manu Sporny, ketua komunitas W3C Web Payments dan pendiri sekaligus CEO Digital Bazaar. Sebab bitcoin masih ada dalam fase-fase awal, oleh karena itu perusahan-perusahaan itu tidak sedang berfokus pada interoperabilitas, melainkan bersaing untuk mendominasi metode pembayaran online.
Didirikan oleh pencipta Internet Tim Berners-Lee, W3C adalah organisasi yang bertujuan untuk mengembangkan standar internasional bagi teknologi web. Topik tentang pembayaran online telah dimulai sejak 5 tahun yang lalu dengan tujan yang sederhana: mengirim pembayaran harus semudah mengirim email dalam dunia digital, sebuah tujuan yang sangat sering didengar oleh komunitas bitcoin. Grup ini juga telah berdiskusi tentang bagaimana menambahkan mekanisme pembayaran ke dalam teknologi web untuk menambah pilihan bagi konsumen. Namun saat ini grup ini kesulitan mendapat dukungan dari industri bitcoin.
Saket Sharma, CIO unit layanan keuangan BNY Mellon memaparkan hal yang sama, yaitu ketiadaan standar sehingga interoperabilitas adalah hal yang mustahil. Bitcoin tidak akan menjadi besar andaikata tidak mulai berkoordinasi dalam sebuah standar yang sama.
Belajar dari masa lalu
Sporny membandingkan keadaan di tahun 1990-an saat terjadi perang browser web antara Netscape (didirikan oleh Marc Andreessen yang kini berinvestasi pada Coinbase dan 21 Inc) melawan Microsoft yang menguasai pangsa pasar browser web. Saat itu, Microsoft menentang diciptakannya standardisasi, yang menyebabkan kemunduran yang signifikan. Namun pada akhirnya, standar yang diciptakan membuat browser web yang ada mulai dapat berkompetisi dengan lebih baik dengan menciptakan teknologi-teknologi yang lebih maju.
Menghindari sentralisasi
Sentralisasi tidak akan membawa dampak yang baik terhadap sistem Internet. Hal itu akan membawa masalah “single point of failure”. Sebagai contoh, jika sidechain dibangun bagi blockchain bitcoin, maka jika blockchain tersebut mengalami kegagalan, maka semua sidechain yang telah dibangun akan ikut gagal. Maka, solusi desentralisasi dapat dilakukan dengan membuat beberapa blockchain yang dapat berkomunikasi satu sama lain.
Meskipun W3C cukup optimis dengan bitcoin dan teknologi blockchain, Sporny menyampaikan bahwa pembayaran online tidak hanya berfokus pada teknologi tersebut. Saat ini mereka mempertimbangkan semua pilihan, termasuk teknologi kartu kredit. selama metode pembayaran tersebut dapat dilakukan secara online dengan beberapa skema. Meski demikian, beberapa orang dalam grup W3C terus berbicara tentang bitcoin dan bagaimana protokol itu dapat bermanfaat dalam memecahkan masalah teknologi.
Ketiadaan partisipasi
Saat ini, belum banyak partisipan dari dalam komunitas bitcoin yang bergabung dalam W3C, selain beberapa orang dari Ripple dan Ethereum yang menawarkan protokol cryptocurrency mereka, sehingga belum ada pandangan yang pasti dari komunitas bitcoin sendiri. Saat ini, startup di bidang bitcoin sangat jarang saling berkolaborasi, sebab lebih didorong untuk mencapai tujuan-tujuan jangka pendek yang ditetapkan noleh investor mereka, demikian pendapat Erik Anderson, wakil ketua kelompok kerja W3C web payment.
Untuk menjadi anggota kelompok kerja W3C, startup harus membayar $2.000 untuk keangotaan selama 2 tahun. Sementara biaya keanggotaan tahunan akan lebih besar bagi organisasi kecil dan nonprofit yakni sekitar $8.000 dan bagi organisasi besar seperti Google dan Microsoft, biayanya $88.000. Organisasi anggota dapat mengirim karyawan untuk mengerjakan proyeknya, dan kemudian biaya yang dibayarkan akan kembali ke anggota.
Kesulitan standardisasi
Proses standardisasi tidak pernah mudah dan berjalan lambat karena harus mengikuti konsensus. Meski demikian, W3C menjadi elemen penting dalam bidang standardisasi Internet dan teknologi, dengan memiliki setidaknya 1.700 insinyur yang terus bekerja dalam membuat standardisasi web sehingga teknologi ini menjadi seperti yang kita lihat sekarang.
Grup Web Payment sendiri telah memiliki beberapa agenda, di antaranya pertemuan di pertengahan Februari untuk membahas proposal infrastruktur API untuk pembayaran online yang akan diselesaikan dalam waktu sebulan. Dalam pertemuan yang sama akan ditentukan pula prioritas berikutnya dari grup ini, di antaranya bitcoin dan Ripple.
Sumber: Bitcoin Earns Reputation for Poor Payments Standards Participation
Sumber gambar: truelancer.com