. . .
smart city

Bagaimana cara teknologi blockchain mendukung smart city?

Factom, salah satu perusahaan pengembang teknologi blockchain, masih mencoba untuk memanfaatkan blockchain untuk menyimpan informasi sertifikat tanah. Perusahaan ini masih mengalami kegagalan atas usahanya merevolusi bisnis pertanahan yang telah berjalan selama ratusan tahun. Sebab, menurut CEO Factom Peter Kirby, urusan pertanahan adalah area politik dan sengketa properti, sehingga setiap langkah harus dilakukan dengan hati-hati.

Terlalu lama

Menurut Kirby, pada umumnya penelitian memang harus dilakukan setidaknya selama 4 tahun sebelum proposal diajukan. Inilah yang menyebabkan proyek ini seakan tidak bisa berlanjut. Sebab, teknologi blockchain terus berevolusi, bahkan 3 bulan saja sudah terlalu lama.

Anti Manipulasi

Meski mengalami kegagalan atas usaha terakhirnya, perusahaan ini masih terus berusaha untuk membangun sistem yang anti manipulasi dengan membongkar perangkat lunak yang telah dibangun untuk menawarkan solusi yang lebih baik. Perusahaan ini juga yakin akan menawarkan gebrakan baru dalam sistem bisnis anti manipulasi, termasuk di dalamnya asuransi, jasa keuangan, rekam medis, dan real estate, di mana penyimpanan data menjadi sesuatu yang esensial.

Blockchain dan smart city

Blockchain juga dapat digunakan untuk mendukung manajemen smart city. Caranya adalah dengan memastikan bahwa informasi yang dihasilkan oleh sensor-sensor tidak dimanipulasi. Maka Factom menggandeng rekan kerjasama untuk mewujudkan ide ini. Tujuannya adalah menyediakan aplikasi yang memungkinkan audit, identifikasi, dan sinkronisasi otomatis pada tahun 2016.

 

Sumber: Can Smart City Systems Be Secured By The Blockchain?

Sumber gambar: citi.io

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.