Tampaknya penambang Ethereum harus bersiap-siap gantung rig. Pasalnya, proses transisi Ethereum dari model konsensus proof-of-work (PoW) ke model proof-of-stake (PoS) tidak akan lama lagi dimulai.
PoW merupakan model konsensus yang menggunakan mesin komputasi, dalam hal Ethereum yakni GPU atau kartu grafis, dengan tingkat investasi tinggi dan biaya listrik yang mahal pula. Sementara PoS menggunakan koin atau token untuk mengamankan sistem.
Berdasarkan dokumen pertemuan para pengembang Ethereum tanggal 2 Mei lalu, salah satu peneliti Ethereum, Justin Drake, menyampaikan kabar gembira ini. Kode sumber untuk fase nol alias fase paling awal migrasi dari PoW ke PoS sedang berada dalam tahap akhir untuk memastikan tiada celah problem atau bug yang masih tersisa, serta merapikan kode sumber yang mungkin masih berantakan.
Fase nol ini juga diberi kode nama Beacon Chain. Beacon Chain sendiri merupakan bagian dari transisi dari sistem Ethereum 1.0 yang sekarang ke sistem Ethereum 2.0, di mana validasi blok baru akan diambil dari tangan para miner dan diserahkan kepada validator yang memegang sejumlah besar koin.
Setelah perubahan PoW menjadi PoS, target berikutnya dari revolusi Ethereum adalah implementasi teknologi sharding. Perlu disimak bagaimana sharding dapat meningkatkan skalabilitas Ethereum.