. . .

Bitcoin. Frase ini berasosiasi dengan banyak hal akhir-akhir ini: ransomware dan mahal menjadi 2 di antaranya. Bitcoin jadi populer salah satunya karena dipakai sebagai alat pembayar ransum oleh WannaCrypt, ransomware model terbaru yang berhasil menyebar ke seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat. Bitcoin juga jadi populer karena harganya yang meningkat sangat tajam; dalam waktu setahun harganya naik hingga 150%.

Namun saya tidak akan membahas tentang Bitcoin sebagai alat investasi yang punya imbal hasil luar biasa tinggi. Saya memandang Bitcoin sebagai kesempatan baru, kesempatan untuk mengupgrade layanan keuangan kita, karena fasilitas yang ditawarkannya sebagai programmable money. Istilah programmable money saya dapatkan dari Andreas Antonopoulos, yang juga memberi julukan “The Internet of Money” pada Bitcoin. Bitcoin adalah versi modern dari uang yang kita miliki saat ini.

Saat ini, uang yang kita miliki tidak punya kemampuan apapun. Uang ini menghabiskan seluruh waktunya untuk beredar dalam sistem keuangan, namun ditopang oleh sistem lain, misalnya perbankan. Tanpa dukungan teknologi oleh perbankan dan perusahaan teknologi lainnya, uang yang kita miliki hanyalah serupa barang fisik saja. Teknologi yang membuat transaksi keuangan dapat dilakukan melalui media modern tidak terhubung secara langsung dengan uang. Namun mari kita simak Bitcoin. Dalam Bitcoin, semua orang dapat memprogram token yang mereka miliki. Berbagai fitur dan persyaratkan dapat disematkan dalam proses pembayaran, misalnya “multisignature” di mana transaksi membutuhkan tanda tangan lebih dari 1 pihak, juga pembayaran yang terikat dengan waktu melalui fungsi checklocktimeverify ataupun checksequenceverify. Atau pula kondisional if..then yang dapat memperkaya mekanisme pembayaran.

Memiliki uang yang dapat diprogram dapat meningkatkan keamanan atas uang, karena pemiliknyalah yang melakukan penyimpanan atas seluruh uang tersebut (meskipun tidak menutup kemungkinan akan adanya layanan penyimpanan uang), dalam arti hanya sang pemilik yang dapat menggunakannya. Saat ini meskipun uang yang ada di bank kita miliki, namun uang tersebut berada dalam penguasaan perbankan. Mau tidak mau, sebagai pemilik kita harus tunduk terhadap segala peraturan yang dikeluarkan oleh perbankan, termasuk apakah pihak perbankan “memanfaatkan” uang kita selagi disimpan di dalam sistem mereka dengan cara menyalurkannya sebagai kredit kepada orang lain.

Selain Bitcoin, cryptocurrency lain yang patut mendapatkan perhatian adalah Ethereum. Ethereum menyajikan pendekatan yang revolusioner dalam hal programmable money. Dalam Ethereum, pengguna dapat memprogram dengan lebih fleksibel melalui sistem smart contract yang mereka tawarkan. Smart contract memungkinkan pemrograman finansial yang lebih kompleks, lebih lengkap, dan lebih terotomasi. Layanan finansial berbasis smart contract dapat bebas dari campur tangan manusia dalam hal verifikasi dan validasi informasi, sehingga memungkinkan adanya sistem yang lebih adil dan efisien.

Melihat begitu besarnya manfaat programmable money, saya memimpikan mata uang rupiah yang berevolusi menjadi cryptocurrency. Model mata uang cryptocurrency yang dapat diakses melalui Internet dapat mengakomodasi tren masa kini dengan e-commerce sebagai salah satu ciri utamanya. Sistem online makin menjadi primadona, meskipun mode pembayaran terasa masih sangat ketinggalan zaman. Munculnya berbagai produk teknologi finansial memang mampu mengatasi “gap” pembayaran online, namun tetap saja teknologi tersebut harus dibayar oleh pengguna dengan nilai yang tidak sedikit. Ketiadaan inovasi finansial yang meningkatkan fitur uang telah menyebabkan pengguna perlu membayar lebih besar daripada harga barang ataupun jasa yang mereka beli. Alangkah menariknya jika cryptocurrency terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari. Tidak hanya manusia yang dapat melakukan pembayaran, namun juga mesin-mesin pintar. Kemampuan bertransaksi dengan cara yang modern seperti ini suatu saat mungkin dapat mewujudkan smart world yang lebih baik lagi, dengan campur tangan manusia yang semakin sedikit dalam menjalankan sistemnya.

One thought on “Programmable Money”

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.