Banyak penasihat investasi telah menyarankan untuk menyisihkan seporsi bagian investasi dalam bentuk bitcoin. Salah satu tokoh enterpreneur sekaligus kontributor Forbes John Rampton pun mengemukakan setidaknya 3 alasan mengapa orang harus berinvestasi di bitcoin.
Sebagai alat penyimpan nilai
Meskipun nilai bitcoin mengalami fluktuasi, dalam 7 tahun terakhir nilai bitcoin meningkat secara eksponensial, bahkan di saat mata uang tradisional terus kehilangan nilai. Bitcoin memiliki batasan jumlah yang dapat beredar saat ini sebanyak 21 juta yang akan tercapai pada tahun 2140 nanti. Nilai bitcoin murni bergantung pada mekanisme pasar. Namun karena suplai bitcoin di pasaran terbatas, sementara permintaan semakin meningkat, maka harganya pun semakin tinggi. Saat ini diyakini pasar bitcoin belum sedikitpun mencapai titik jenuh, dan pasar masih dapat menyerap berapapun suplai bitcoin yang ada.
Alat lindung nilai
Saat perekonomian mengalami ketidakpastian, orang akan cenderung memindahkan aset mereka kepada alat lindung nilai, yakni instrumen yang nilainya tetap meskipun ekonomi mengalami perlambatan. Sebagai contoh pada resesi ekonomi pada tahun 2009, harga emas semakin mengkilat sebab orang berlomba-lomba membeli emas untuk melindungi harta mereka dari penurunan nilai. Demikian pula dengan bitcoin.
Selain itu, sistem Bitcoin memungkinkan orang melindungi harta mereka dari jangkauan siapapun, selama kunci privat tetap terjaga. Hal ini sangat jauh berbeda dengan sistem mata uang tradisional di mana bank sentral bisa saja mengambil sebagian uang dari akun milik konsumen.
Profit
Bitcoin telah terbukti menjadi mata uang virtual paling sukses di dunia. Valuasi bitcoin merupakan yang tertinggi di antara cryptocurrency lainnya. Sementara itu, investasi yang dilakukan pada tahun 2010 sebesar $100 telah berubah menjadi $1,8 juta hari ini. Itulah yang membuktikan bahwa investasi di dalam bitcoin akan memberi keuntungan jangka panjang.
Sumber gambar: getbitcoinguide.com