. . .
bitcoin

 

Bitcoin dapat membawa perubahan yang baik bagi umat manusia di seluruh dunia, dan teknologi yang memanfaatkan jaringan Internet ini memiliki banyak sekali potensi. Namun tidak semua orang setuju dengan pendapat bahwa Bitcoin akan bertahan di industri keuangan. Lebih lanjut lagi, terdapat pertanyaan bersifat religius yang mempertanyakan apakah Bitcoin bertentangan dengan kepercayaan seseorang. Sebagai contoh, apakah Bitcoin halal dalam hukum Islam, dan apakah ada nilai intrinsik dalam mata uang Bitcoin?

Mata uang dan Islam

Mata uang adalah konsep yang sulit didefinisikan legalitasnya terkait kapasitasnya sebagai alat untuk mentransfer nilai dari seorang kepada orang lain. Sebelum uang yang kita kenal sekarang ini ditemukan, masyarakat menggunakan sistem barter dalam transaksi, di mana nilai barang yang dipertukarkan akan berubah sewaktu-waktu. Namun ada juga konsep keagamaan yang perlu diperhatikan, terutama karena setiap kepercayaan memiliki standar masing-masing terkait uang.

Berdasarkan jawaban yang dikutip dari Islam Today dan Daily Anarchist, bisnis perdagangan mata uang diperbolehkan dengan beberapa syarat, di antaranya kedua pihak harus menerima uang ini di tangan, dan tidak boleh ada penundaan. Biasanya aturan ini diterapkan dalam perdagangan logam mulia, namun prinsip yang sama dapat diterapkan bagi mata uang.

Apakah Bitcoin halal?

Seseorang menanyakan pertanyaan ini pada Stackexchange, sebab terjadi kebingungan apakah Bitcoin halal. Hal ini disebabkan karena perbedaan sifat antara Bitcoin dan uang fiat yang dikendalikan oleh bank dan pemerintah. Jawaban terbaik yang diberikan oleh pengguna membahas persamaan konsep antara Bitcoin dengan logam mulia. Permasalahannya adalah bahwa mata uang virtual tidak memiliki bentuk fisik, meskipun dapat dibuktikan keberadaannya kapanpun diperlukan.

Terkait dengan nilai intrinsik yang dimiliki oleh Bitcoin, hukum Islam mempersyaratkan bahwa mata uang halal harus memiliki nilai intrinsik, dan dengan demikian mata uang virtual dapat memenuhi kriteria tersebut. Tidak seperti uang fiat yang nilainya ditulis di atas selembar kertas yang dapat mengalami kerusakan dan kehilangan, Bitcoin memiliki nilai intrinsik karena nilainya tidak dapat diubah melalui penggandaan atau cara-cara ilegal lainnya. Nilai intrinsik Bitcoin diperoleh dari aktivitas penambangan yang memerlukan kekuatan komputasi ketika melakukan aktivitas proof-of-work. Hal inilah yang memberi nilai intrinsik pada Bitcoin.

Lebih lanjut lagi, mata uang halal harus memiliki karakteristik deflasi. Demikian halnya dengan Bitcoin yang nilainya terus meningkat dari tahun ke tahun, meskipun beberapa kali mengalami penurunan. Emas merupakan mata uang halal karena suplai yang terbatas, namun demikian dengan Bitcoin yang memiliki batas suplai maksimum sebesar kira-kira 21 juta BTC. Bahkan kini dapat dikatakan bahwa Bitcoin lebih halal dibandingkan uang kertas yang ada.

 

Sumber: Bitcoin Is Halal Under The Laws of Islam

Sumber gambar: newsbtc.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.