Bitcoin sebagai sebuah inovasi teknologiĀ bisa memberi dampak positif bagi kehidupan manusia. Namun demikian, sebagaimana temuan mutakhir lainnya, teknologi ini juga dapat digunakan dalam aktivitas kriminalitas. Sebut saja Silk Road, toko narkotika berbasis online “bawah tanah” yang menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin. Pihak berwajib Amerika Serikat dalam hal ini FBI menyita puluhan ribu BTC milik Ross Ulbright, seorang yang ditengarai menjadi operator utama Silk Road.
Cerita para kriminal yang menjalankan Silk Road tidak berhenti sampai di situ. Richard Pollard, seorang berkewarganegaraan Australia, menjadi salah satu penjual narkotika melalui Silk Road, juga menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin. Aktivitasnya berhasil diendus oleh kepolisian Australia yang menangkapnya pada 2014 atas kasus perdagangan narkoba. Saat pemerintah Australia berniat melelang bitcoin yang disita dari Pollard, timbul sebuah pertanyaan: bagaimana cara pemerintah menyita bitcoin-bitcoin milik para kriminal tersebut?
Pertanyaan tersebut barangkali menimbulkan kekhawatiran akan tingkat keamanan yang dimiliki oleh Bitcoin dan sistemnya (termasuk juga aplikasi wallet). Meskipun beberapa kejadian peretasan terhadap operator perdagangan bitcoin juga terjadi belakangan ini, namun kedua hal ini memiliki model yang berbeda. Pertama, aktivitas peretasan hacker yang mengakibatkan tercurinya bitcoin dari operator bitcoin dilakukan terhadap hot wallet, yakni wallet yang dikendalikan oleh sistem (skrip komputer), sehingga aktivitas transaksi hot wallet juga dikendalikan oleh sistem. Dengan demikian, si hacker hanya perlu melakukan penetrasi terhadap sistem ini dan mengubahnya sedemikian rupa sehingga mengirimkan bitcoin ke alamat yang diinginkan. Dengan demikian, kesalahan terletak pada tingkat keamanan sistem online yang tidak terjamin.
Kedua, tersitanya bitcoin dari Ulbricht dan Pollard merupakan dampak dari sistem peradilan di beberapa negara barat. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia akan memberikan pengurangan tuntutan hukuman jika terdakwa mengaku bersalah. Dalam pengakuan bersalah ini tentunya ia bersedia melakukan “niat baik” dengan menyerahkan seluruh bukti dan hasil aktivitas pelanggaran hukum mereka, termasuk juga bitcoin yang mereka miliki atas hasil pembayaran barang-barang haram yang mereka jual. Dengan demikian, maka penyitaan bitcoin ini merupakan persetujuan dari sang pemilik wallet (kunci privat). Keamanan bitcoin tidak diragukan atas kejadian ini.
Sumber gambar: insidebitcoins.com