Auroracoin tiba-tiba mengalami peningkatan harga yang sangat pesat minggu lalu, bisa jadi disebabkan oleh bocornya dokumen rahasia Panama Papers. Dokumen tersebut segera membuat marah orang-orang Islandia, yang menganggap negara tersebut mengalami kejadian yang sama yang terjadi pada tahun 2008. Meskipun Auroracoin belum dianggap sukses, nilai pasarnya meningkat hingga 3 kali lipat sejak bocornya Panama Papers.
Cryptocurrency yang diluncurkan pada Februari 2014 ini dipasarkan sebagai alternatif Bitcoin dan krona Islandia. Sang pencipta Auroracoin yang tidak diketahui identitasnya mengatakan bahwa mereka berencana mendistribusikan separuh jumlah auroracoin kepada 330 ribu orang di Islandia secara cuma-cuma. Auroracoin diciptakan untuk mengatasi batasan pemerintah atas penggunaan krona sejak krisis finansial pada 2008.
Minggu lalu terjadi rekor demonstran atas skandal Panama Papers yang menginginkan penggulingan Perdana Menteri Sigmundur David Gunnlaugsson. Panama Papers mengaitkan Perdana Menteri negara tersebut beserta istrinya. Sementara iut Gunnlaugsson menyatakan tidak akan mundur meskipun ada desakan dari demonstran. Panama Papers sendiri merupakan dokumen sebanyak 11,5 juta yang menghubungkan firma hukum di Panama, Mossack Fonseca dengan banyak kepala negara, selebriti, dan orang-orang super kaya yang menciptakan perusahaan di negara-negara “surga pajak”.
Sementara itu, Auroracoin telah menghadapi problem politis di Islandia. Pada tahun 2014, komite ekonomi dan perdagangan parlemen negara tersebut menuduh Auroracoin telah mendukung penghindaran pajak, dan menyatakan bahwa mata uang Auroracoin tidak diakui di negara tersebut bahkan menyebut Auroracoin sebagai ilegal dan scam.
Setelah mengalami peningkatan pesat Auroracoin, nilainya akhirnya menurun, namun jika dibandingkan dengan tahun lalu, nilainya masih meningkat tajam. Kini nilai pasarnya senilai 1,5 juta dolar AS, dibandingkan dengan 400 ribu dolar AS tahun lalu.
Sumber: Auroracoin Jumps Amid Panama Papers Controversy
Sumber gambar: mastermining.net