RSCoin merupakan sebuah versi cryptocurrency yang dikembangkan oleh George Danezis dan Sarah Meiklejohn dari University College London. RSCoin yang dikembangkan bekerjasama dengan Bank of England (BoE) ini menawarkan alternatif solusi bagi mata uang virtual yang diterbitkan oleh perbankan. RSCoin ini sendiri dikembangkan dengan melihat pada kelemahan-kelemahan yang ada pada Bitcoin dan memberinya alternatif solusi. Salah satunya adalah penanganan atas ukuran blok yang menjadi permasalahan besar pada Bitcoin yang dibatasi hingga maksimum 1 megabyte yang hanya mampu menangani transaksi maksimum 7 transaksi per detik. Padahal, metode pembayaran lain seperti Visa telah mampu menangani transaksi hingga 7000 transaksi per detik.
Pesaing Bitcoin?
Sementara itu, Andreas Antonopoulos menyatakan bahwa dalam dunia cryptocurrency, tidak ada mata uang yang dapat menggantikan mata uang lain. Bisnis ini tidak memiliki status monopoli seperti yang ada pada mata uang tadisional. Selain itu, Bitcoin juga memiliki pendekatan yang sama sekali berbeda dibandingkan dengan RSCoin dalam menangani problem-problem yang ada, sehingga kedua sistem ini bisa jadi berjalan beriringan. Kedua mata uang ini bisa saja memiliki pangsa pasar yang berbeda. Bitcoin sangat diminati oleh mereka yang menginginkan kebebasan dan anti sensor, sementara RSCoin yang menawarkan sentralisasi oleh perbankan mungkin saja diminati sebagian lain dari komunitas.
Pihak perbankan biasanya memang tidak menyukai adanya bitcoin. Namun dengan terbitnya RSCoin, mereka bisa saja mengadopsi sistem sejenis untuk mengurangi ketergantungan pada pihak perantara dalam melakukan transaksi internasional, sehingga mengurangi ongkos transaksi. RSCoin tidak diharapkan untuk menghilangkan dampak Bitcoin terhadap bisnis finansial dunia.
Sumber: The Bank of England’s RSCoin: An Experiment for Central Banks or a Bitcoin Alternative?
Sumber gambar: londontown.com
RS coin sepertinya digadang gadang untuk menggantikan Bit COIn