. . .

Kantor Agen Mata-Mata Inggris Akui Gagal Dalam Cybersecurity

GCHQ, agen mata-mata Inggris akan menghabiskan dana hingga 1,9 miliar poundsterling dalam 5 tahun ke depan, namun terhambat oleh problem IT terdahulu. Alex Dewedney, direktur cybersecurity CESG – salah satu bagian dari GCHQ – mengatakan bahwa mereka perlu lebih daripada uang untuk mengatasi problem cybersecurity.

Tidak berhasil

Dewedney mengatakan bahwa meskipun dalam beberapa tahun terakhir mereka telah bekerja keras mengatasi problem cybersecurity dengan menghabiskan banyak uang, mereka belum dapat sepenuhnya mengatasi problem tersebut. Uang sebanyak 950 juta poundsterling telah dikucurkan dalam isu cybersecurity dalam 5 tahun terakhir, dan George Osborne telah menjanjikan tambahan 1,9 miliar poundsterling dalam 5 tahun ke depan, sehingga total 3,2 miliar poundsterling akan dihabiskan oleh GCHQ.

Dewedney berpendapat bahwa ada pendekatan lain yang harus dikerjakan dalam pertempuran dalam cybersecurity, di antaranya berbagi informasi dan kerjasama antara sektor publik dan swasta untuk peningkatan keamanan IT. Tahun lalu tidak kurang dari 90% perusahaan besar di Inggris mengalami masalah cybersecurity, menunjukkan problem cybersecurity tidak benar-benar tuntas diselesaikan. Untuk itu diperlukan pendekatan berbeda dalam kerja 5 tahun ke depan di bidang keamanan IT.

Sistem lama

Salah satu permasalahannya adalah sistem lama yang masih digunakan. Sebagai contoh, pemerintah Inggris membayar 5,5 juta poundsterling untuk memperpanjang dukungan Windows XP di tahun 2014. Semua departemen pemerintahan telah diberikan peringatan sejak 7 tahun lalu bahwa Microsoft akan mengakhiri dukungan sistem operasi XP, namun demikian migrasi tidak selesai tepat waktu. Kemudian pada 1 April 2015, pemerintah Inggris memilih tidak memperpanjang kerjasama dengan Microsoft dalam dukungan Windows XP, meskipun beberapa departemen masih menggunakan software yang lama. Itulah sebabnya Dewedney lebih memilih untuk memperbaiki sistem lama sebelum mengembangkan solusi modern, sebab sistem lama akan membuka celah keamanan meskipun sistem baru dikembangkan dengan lebih canggih. Namun para petinggi di GCHQ tidak menyetujui ide tersebut.

Sumber daya manusia

Terdapat masalah besar lain yang dihadapi oleh GCHQ, yakni sumber daya manusia. Sektor publik tidak mampu menahan talenta-talenta cyber security maupun merekrut tenaga baru untuk bekerja dalam operasi cyber security. Saat ini disadari bahwa GCHQ kekurangan pemimpin dengan kemampuan teknis yang baik. Inilah pertempuran lain yang dihadapi oleh kantor agen tersebut. Dewedney sendiri telah mencoba program Cyber Essentials dalam peningkatan kesadaran keamanan publik. Ia juga mengajak pemerintah bekerjasama dengan akademik untuk memenuhi kebutuhan talenta-talenta cyber security.

Tantangan lebih besar

Internet of Things merupakan tantangan lebih besar dalam cyber security, sebab akan meningkatkan objek target serangan yang semakin luas. Konsep-konsep lama seperti “information assurance” mungkin kurang tepat lagi diterapkan di masa depan yang terus berubah dengan cepat.

 

Sumber: GCHQ: We Failed On Cybersecurity Despite £1bn Spend

Sumber gambar: gchq.gov.uk

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.