University of California Berkeley (UC Berkeley) di Amerika Serikat telah mengirimkan peringatan kepada sekitar 80.000 data milik staf, siswa, dan vendor setelah mengalami serangan cyer dalam sistem mereka yang menyimpan nomor jaminan sosial dan data bank. UC Berkeley belum menemukan bukti apakah data ini telah digunakan secara tidak sah, namun telah menginformasikan kemungkinan kejadian tersebut, sehingga kampus telah menawarkan layanan perlindungan kredit kepada mereka yang berpotensi terdampak.
Serangan cyber
Serangan ini terjadi pada akhir bulan Desember 2015, ketika hacker berhasil mendapatkan akses komputer yang merupakan bagian dari sistem finansial Berkeley (Berkeley Financial System atau BFS). Penjahat ini menyusup ke dalam sistem dengan memanfaatkan kelemahan sistem saat UC Berkeley sedang dalam proses update sistem. Penegak hukum termasuk FBI telah dihubungi atas kejadian ini.
BFS
BFS sendiri merupakan aplikasi software yang digunakan untuk manajemen keuangan, termasuk pembelian dan pembayaran non-gaji. Hal ini mungkin berdampak pada total 80 ribu orang atas beberapa kategori seperti siswa, pegawai, dan para pebisnis yang ada di sekolah tersebut.
Serangan cyber
Paul Rivers, Chief Information Security UC Berkeley mengatakan bahwa saat ini organisasi-organisasi besar termasuk kampus-kampus besar mengalami serangan cyber terus-menerus. Sistem milik UC Berkeley juga menunjukkan usaha hacking terus dilakukan penyerang. Mereka juga memiliki kebijakan keamanan dengan respon cepat atas akses tidak sah ke dalam sistem mereka. Atas kejadian ini, mereka bekerjasama dengan sebuah perusahaan investigasi komputer untuk membantu mereka menentukan apakah informasi pribadi telah digunakan untuk kegiatan ilegal. Kegiatan tersebut telah diselesaikan pada tanggal 25 Februari dengan menerbitkan peringatan dan layanan terkait kepada mereka yang berpotensi terdampak.
Sumber: Campus alerting 80,000 individuals to cyberattack
Sumber gambar: Wikipedia