Teknologi di belakang mata uang virtual Bitcoin dapat digunakan untuk menghemat tagihan listrik, demikian menurut sebuah riset. Steker pintar berbasis blockchain yang dapat menyesuaikan konsumsi energi menit demi menit telah diciptakan oleh Accenture. Blockchain sendiri merupakan buku besar otomatis yang menjadi dasar teknologi Bitcoin dan melacak ke mana saja koin ditransaksikan.
Steker ini akan membeli energi dari suplier yang berbeda, dan tentu saja yang termurah. Accenture mengatakan bahwa steker ini akan membantu orang-orang dengan pendapatan rendah.
Smart contract
Steker memodifikasi teknologi dasar Bitcoin untuk membuatnya lebih aktif, demikian menurut Emmanuel Viale, kepala tim Accenture pada lab riset di Perancis yang mengerjakan steker tersebut. Purwarupa steker pintar tersebut akan bekerja bersama perangkat lain di dalam rumah untuk memonitor penggunaan energi. Ketika penggunaan energi tinggi atau rendah, maka perangkat ini mencari harga energi yang terendah dan menggunakan blockchain untuk berpindah suplier untuk menemukan harga yang termurah.
Sejauh ini, sistem yang dikembangkan Accenture baru merupakan purwarupa, tetapi akan bisa membantu mereka yang berpenghasilan rendah untuk membayar biaya energi dengan lebih efisien. Penghematan yang diharapkan sebesar 660 juta poundsterling di Inggris setiap tahunnya, demikian menurut riset Accenture. Sistem berbasis blockchain yang dapat ertindak atas nama pemiliknya dapat berguna dalam sistem Internet of Things, demikian menurut Viale.
Blockchain berkembang
Menurut Martin Garnet, ahli perangkat mobile dari firma CCS Insight mengatakan bahwa blockchain mulai membawa dampak di dalam wilayah-wilayah lain termasuk perdagangan saham, perikanan, dan bahkan pencatatan sertifikat tanah.
Penelitian yang dilakukan oleh Accenture akan menghindarkan konsumen dari dependensi akan 1 suplier saja. Kemudian juga mengotomasi pembelian barang-barang kebutuhan harian seperti listrik maupun kebutuhan dapur dari berbagai suplier.